Senin, 02 Agustus 2010

SUNDA, sebagai suatu kawasan geologis di Indonesia

—————————————————————————————————————————

clip_image002DI LUAR hal etniologi, dalam bidang geologi nama-sebutan Sunda secara luas (di dunia internasional) digunakan sebagai nama salahsatu lempeng benua (plat), dangkalan atau paparan (trog), palung laut (trench) dan juga busur vulkanik (arc), yang disebut sebagai Lempeng Sunda (Sunda Plat), Dangkalan Sunda (Sunda shelf), Palung Sunda (Sunda Trench), dan Busur Sunda (Sunda Arc).

 

I. LEMPENG SUNDA (SUNDA PLAT)

      Lempeng Sunda (Sunda Plat) adalah suatu lempeng tektonik (plat) di sekitar kawasan Asia Tenggara yang dianggap sebagai bagian dari Lempeng Eurasia. Lempeng tektonik ini meliputi wilayah Laut Cina Selatan, Laut Andaman, bagian selatan Vietnam, Thailand, Malaysia, pulau-pulau pada  kepulauan Sunda Besar di Indonesia (Kalimantan, Sumatra, Jawa, serta Sulawesi)  serta bagian barat daya kepulauan Filipina, Palawan dan Kepulauan Sulu.   
       Batas-batas Lempeng Sunda : Di bagian timur berbatasan dengan Sabuk Bergerak Filipina, Zona Tumbukan Laut Maluku, Lempeng Laut Maluku, Lempeng Laut Banda dan Lempeng Timor; di selatan dan barat dengan Lempeng Australia; dan diutara dengan Lempeng Burma, Lempeng Eurasia; serta Lempeng Yangtze.     
     Batas-batas Lempeng Sunda di bagian timur, selatan dan barat secara tektonik terbilang rumit (kompleks) serta secara seismik senantiasa aktif. Hanya batas bagian utara saja yang boleh dikatakan relatif diam.image

Peta Lempeng Sunda dan lempeng-lempeng di sekitarnya

 ———————————————

   

II. DANGKALAN SUNDA (SUNDA SHELF)

      Dangkalan Sunda atau Paparan Sunda (Sunda shelf), adalah suatu dangkalan atau paparan (shelf) di kawasan Indonesia barat; meliputi Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera, dan pulau-pulau serta dasar laut transgresi di kawasan Laut Jawa, Laut Natuna, bagian selatan Laut Cina Selatan dan Selat Malaka. Sebelum Zaman Pleistosen dangkalan ini menjadi satu kesatuan dengan benua Asia. — Pada masa lampau (zaman glasial) dangkalan Sunda terbentang luas dari Barat ke Timur antara Lembah Brahmanadapura (di Myanmar) hingga Maluku (di Indonesia Timur) sekarang.     
    Batas-Batas Dangkalan Sunda : Batas alam wilayah Dangkalan Sunda di sebelah timur yaitu “Garis Wallace”, garis yang melintang mulai dari perairan Timur Pulau Mindanau (Filipina) terus ke laut Sulawesi, Selat Makasar, Selat Lombok dan berakhir di Samudera Indonesia. Laut-laut transgresi di wilayah Dangkalan Sunda berkedalaman rata-rata 200 m.       
     Di samping Dangkalan Sunda di bagian timurnya terdapat yang disebut sebagai  Dangkalan sahul (Sahul shelf) yaitu dangkalan laut yang berada di antara Papua dan kepulauan Aru Indonesia Timur yang pada zaman Diluvium bersatu dengan Australia sehingga ada persamaan antara Indonesia kawasan timur dengan Australia.       
      Dengan adanya dangkalan (yang berupa daratan penghubung) ini maka pada jaman es terahir sekitar 10.000 tahun SM (sebelum Zaman Pleistosen) benua Asia tersambung menjadi satu kesatuan dengan kepulauan di Nusantara bagian barat, sehingga memungkinkan fauna dan flora dari daratan Asia (seperti gajah, badak, tapir, harimau dan sebagainya, temasuk berbagai tumbuh khas Asia) dapat tersebar ke kawasan  Indonesia bagian barat, begitu pula sebaliknya. Sementara di bagian timur Indonesia, dengan adanya daratan Sahul yang menghubungkan Pulau Papua dan sekitarnya dengan benua Australia memungkinkan fauna dan flora Australia berpindah ke bagian timur Indonesia. Pada bagian tengah antara dangkalan Sunda dan Sahul terdapat pulau-pulau yang terpisah dari kedua benua tersebut (sehingga di kawasan ini hingga kini terdapat flora dan fauna endemik yang cukup unik).

       Sebagai suatu catatan tambahan : Jawa Barat dan sekitarnya sebagai suatu bagian dari Pulau Jawa, dalam sejarah alam geologi diperkirakan baru ada/muncul di permukaan bumi dari semenjak zaman akhir Miosen, dalam kala Tertier.

image

image

Garis batas antara dangkalan Sunda dan dangkalan Sahul secara lebih detil di mana di dalamnya tedapat subzona biogeografis yang dibatasi oleh 3 garis pembatas, yakni Garis Wallace, Garis Weber dan Lydekker.

———————————————

 
III. PALUNG SUNDA (SUNDA TRENCH)

       Palung Sunda (Sunda trench) adalah suatu palung laut (Oceanic trench) yang terdapat di sekitar kawasan Dangkalan Sunda; atau berdasarkan atas wilayahkawasannya disebut pula sebagai Palung Jawa (Java Trench) dan Palung Sumatera. Letaknya di bagian timur laut Samudera Hindia, panjangnya sekitar 2.600 kilometer (8.500.000 ft) dengan kedalaman maksimum 7.725 meter (25.344 ft; bagian terdalam terletak pada 10°19' LS, 109°58'BT, yaitu sekitar 320 km selatan Yogyakarta). Palung laut ini tercatat sebagai palung laut kedua terdalam di Samudera Hindia, setelah Palung Diamantina (dengan kedalaman sekitar 8.047 meter).      
    Secara luas wilayah Palung Sunda membentang dari Kepulauan Sunda Kecil,  Jawa masa lalu, sekitar pantai selatan Sumatera ke pulau Andaman, sekitar 300 km lepas pantai Jawa dan Sumatra; bentuk-bentuk batas antara Lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia, lebih spesifik, Lempeng Sunda (Sunda Plate), merupakan bagian dari Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire) dan cincin dari parit laut di sekitar tepi utara Lempeng Australia (Australian Plate).       
    Menurut pengamatan sejumlah ahli gempa terdapat bukti ilmiah tentang aktivitas kegempaan bumi di daerah Palung Sunda/Palung Jawa bisa menimbulkan pergeseran lebih lanjut yang kemungkinan dapat menimbulkan bencana tsunami dalam waktu relatif singkat, mungkin kurang dari satu dekade (seperti yang terjadi di Aceh serta Pangandaran dan sekitarnya pada beberapa waktu yang lalu). Dengan adanya kemungkinan ancaman seperti ini lalu menghasilkan kesepakatan internasional untuk mendirikan Sistem Peringatan Dini Tsunami (Tsunami Early Warning System = TEWS) di sepanjang pantai Samudra Hindia.

image_thumb21

———————————————

 

D. BUSUR SUNDA (SUNDA ARC)

     Busur Sunda (Sunda Arc) adalah suatu busur vulkanik (volcanic arc) atau celah vulkanik yang membuat adanya pulau Sumatera, Jawa, selat Sunda dan kepulauan Nusa Tenggara. Pada busur vulkanik ini terwujud suatu  rangkaian/rantai gunung berapi yang membentuk punggung topografi di pulau-pulau bersangkutan. Celah tersebut menjadi batas konvergen aktif antara lempengan Eurasia Timur dengan lempengan India dan lempengan Australia.      
    Busur Sunda termasuk tempat dari gunung berapi yang paling berbahaya di dunia (dengan banyaknya aktifitas vulkanologi). Contoh letusan gunung Tambora di pulau Sumbawa yang cukup besar. Di zona ini pula dalam sejarah geologi pernah meletus suatu gunung berapi di Sumatera Utara sehingga membentuk danau Toba yang diperkirakan termasuk letusan terbesar dalam sejarah purba kegunung-apian. Lalu juga letusan Gunung Krakatau (pada tahun 1883) yang tak kalah dahsyatnya dengan suara letusan terbesar dan terjauh dalam sejarah, sehingga dapat terdengar sampai sejauh kira-kira 5.000 km (3.000 mil) dari pusat letusan dengan menimbulkan kerusakan dan korban jiwa yang cukup banyak kala itu.

     Catatan : Busur Sunda (Sunda Arc) dikatakan termasuk suatu contoh klasik dari busur vulkanik (busur pulau gunung berapi), di mana semua unsur fitur geodinamiknya dapat diidentifikasi secara seksama.

image Gunung berapi di Busur Sunda, dari Kepulauan Nusa Tenggara ke Sumatera utara.     

—————————————————————————————————————————

SITUS SUMBER DASAR YANG TERKAIT DENGAN HAL INI :  

1.

http://id.wikipedia.org/wiki/Lempeng_Sunda

2.

http://id.wikipedia.org/wiki/Dangkalan_sunda_dan_dangkalan_sahul

3.

http://id.wikipedia.org/wiki/Palung_Jawa

4.

http://id.wikipedia.org/wiki/Busur_Sunda

5.

http://www.iptek.net.id/ind/?mnu=3&an=2 (BPPT) – Khusus tentang sistem peringatan dini Tsunami, pada: http://www.iptek.net.id/ind/?mnu=3&an=2 

———————————————

clip_image0021_thumb1